Rektor Unpad Sarankan Hal Ini Guna Efektifkan Pembelajaran Jarak Jauh

12 Februari 2021, 20:15 WIB
Ilustrasi: Lagi, Siswa Bunuh Diri Karena Belajar Online, KPAI: Kemendikbud Harus Segera Evaluasi PJJ /Dok Humas Pemkot Bandung.

MAPAY BANDUNG - Pandemi Covid-19 membuat sejumlah aktivitas pembelajaran dilakukan dengan metode daring atau jarak jauh. Meski demikian, kualitas pembelajaran daring tetap harus dicapai.

Rektor Universitas Padjadjaran Rina Indiastuti mengatakan, untuk meningkatkan kualitas pembelajaran daring, diperlukan penyampaian materi secara menyenangkan dan muncul keterikatan antara dosen dan mahasiswa. Cirinya, mahasiswa merasa tertarik dan senang ketika berada di ruang belajar daring.

“Dulu waktu kita di kelas, sebelum pandemi kita bisa menciptakan engaging dengan mahasiswa secara mudah karena kita langsung tatap muka. Sekarang dengan online bagaimana caranya juga ada engagement antara dosen dan mahasiswa,” ujar Rektor dalam siaran pers, Kamis 11 Februari 2021.

Baca Juga: Dado Kenang Momen Terberat Saat Tinggalkan Persib

Baca Juga: Selama Pandemi, Konsumsi Air Bersih di Kota Bandung Terus Meningkat

Selain itu, Rektor menyebut perlunya mencermati hasil asesmen dalam mengukur ketercapaian pembelajaran di setiap sesi.

“Dengan demikian bukan hanya sekadar mereka menjawab ujian, tetapi ada hal-hal lain yang barangkali secara terstruktur itu bisa direncanakan oleh Bapak/Ibu dosen,” ujar Rektor.

Lebih lanjut Rektor mengatakan mengenai pentingnya kolaborasi antar mahasiswa. Meski mahasiswa belajar di rumah masing-masing, kolaborasi tetap penting dilakukan untuk meningkatkan penyerapan materi.

Hal lain yang ditekankan Rektor adalah perlunya inovasi dalam penyampaian materi untuk meningkatkan kemampuan praktis yang dimiliki mahasiswa. Di antaranya dapat melalui problem based learning.

Baca Juga: Percontohan Sekolah Penggerak di Indonesia Ada di Jawa Barat, Dimana?

Baca Juga: Puncak Musim Hujan Terjadi Februari Ini, Warga Sumedang Diminta Waspada

Jika beberapa hal tersebut  berjalan dengan baik, Rektor meyakini pembelajaran daring akan menjadi menarik bagi mahasiswa sekaligus dapat mencapai tujuan pembelajaran yang sudah digariskan dalam kurikulum.

“Kita jangan kehilangan momentum bahwa pembelajaran daring ini menghilangkan kesempatan kita untuk membentuk soft skills atau higher order thinking skills dari mahasiswa dan itu memperlukan seni dari Bapak Ibu (dosen) di kelas,” ujar Rektor.

Sementara itu, Guru Basar Fakultas Pertanian Unpad Tarkus Suganda membagikan informasi dan pengalamannya mengenai strategi mengektifkan pembelajaran daring.

Baca Juga: Libur Imlek, Ratusan Kendaraan Roda Empat Dipaksa Putar Balik Saat Masuk ke Kabupaten Bandung

Baca Juga: Update Corona Indonesia Hari Ini : Total Kasus Konfirmasi Positif Tembus 1,2 Juta Orang

Dikatakan Tarkus, diperlukan peningkatan kesiapan dosen dalam mengajar daring, baik dari sisi konten, teknologi, dan teknik mengajar pedagogi.

Ia mengungkapkan bahwa banyak dosen yang berasumsi mahasiswa sudah siap belajar daring. Padahal kenyatannya, kesiapan belajar daring mahasiswa sangat bervariasi. Seperti kesiapan internet, gawai, literasi, kemampuan penggunaan internet, kemampuan mengatur waktu, dan kemampuan belajar mandiri.

Dosen pun diharapkan telebih dahulu dapat survei mengenai kesiapan ini. Dengan demikian, mahasiswa dapat memiliki hak yang sama pada pengetahuan yang diberikan.***

Editor: Haidar Rais

Sumber: Unpad

Tags

Terkini

Terpopuler