Seperti yang sudah disinggung di awal, dalam arti bahwa hari kiamat itu tersambung dengan akhir hari-hari di dunia, atau disebut sebagai al-yaumul akhir karena tidak ada lagi hari dunia selepasnya.
Dinamakan hari kiamat, karena bangkitnya manusia pada hari itu dari kuburan mereka dan berdirinya mereka di hadapan Sang Pencipta.
Serta tegaknya hujjah yang menyelamatkan mereka, dan juga hujjah yang menyengsarakan mereka.
Tidak ada makhluk Allah SWT yang tahu kapan persisnya hari kiamat terjadi, pengetahuan tentang itu hanya Allah yang tahu.
Sebagaimana dalam Quran Surah Al-A'raf (7) Ayat 187, Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
يَسْئَـــلُوْنَكَ عَنِ السَّا عَةِ اَيَّا نَ مُرْسٰٮهَا ۗ قُلْ اِنَّمَا عِلْمُهَا عِنْدَ رَبِّيْ ۚ لَا يُجَلِّيْهَا لِوَقْتِهَاۤ اِلَّا هُوَ ۘ ثَقُلَتْ فِى السَّمٰوٰتِ وَا لْاَ رْضِ ۗ لَا تَأْتِيْكُمْ اِلَّا بَغْتَةً ۗ يَسْــئَلُوْنَكَ كَاَ نَّكَ حَفِيٌّ عَنْهَا ۗ قُلْ اِنَّمَا عِلْمُهَا عِنْدَ اللّٰهِ وَلٰـكِنَّ اَكْثَرَ النَّا سِ لَا يَعْلَمُوْنَ
yas-aluunaka 'anis-saa'ati ayyaana mursaahaa, qul innamaa 'ilmuhaa 'ingda robbii, laa yujalliihaa liwaqtihaaa illaa huw, saqulat fis-samaawaati wal-ardh, laa ta-tiikum illaa baghtah, yas-aluunaka ka-annaka hafiyyun 'an-haa, qul innamaa 'ilmuhaa 'ingdallohi wa laakinna aksaron-naasi laa ya'lamuun
Artinya: