Maknanya: “Manusia yang paling berat musibahnya adalah para nabi, kemudian orang-orang yang di bawah derajat mereka, kemudian orang-orang yang di bawah derajat mereka. Seseorang diuji berdasarkan sekuat apa ia pegangteguh agamanya” (HR at-Tirmidzi, Ahmad, dan lainnya)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda:
إِنَّ عِظَمَ الْجَزَاءِ مَعَ عِظَمِ الْبَلَاءِ، وَإِنَّ اللهَ إِذَا أَحَبَّ قَوْمًا ابْتَلاَهُمْ، فَمَنْ رَضِيَ فَلَهُ الرِّضَا، وَمَنْ سَخِطَ فَلَهُ السُّخْطُ (رَوَاهُ التِّرْمِذِيّ)
Maknanya: “Sesungguhnya pahala yang besar didapatkan melalui musibah yang besar pula. Apabila Allah ta’ala mencintai suatu kaum maka Allah akan menimpakan musibah kepada mereka. Barangsiapa yang ridha maka Allah meridhainya. Dan barangsiapa yang tidak ridha maka Allah murka kepadanya (HR at-Tirmidzi).
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,
Sedangkan bencana dan musibah yang merupakan azab adalah yang ditimpakan kepada para pelaku dosa dan maksiat.
Allah subhanahu wa ta’ala berfirman: