Ustadz Muhammad Faizar Ungkapkan Cara Menemukan Buhul Sihir Sesuai yang Rasulullah SAW Ajarkan, Begini Caranya

29 April 2022, 14:00 WIB
Buhul Sihir di pekarangan rumah Indadari /instagram

MAPAY BANDUNG - Biasanya saat seseorang yang menggunakan sihir sebagai untuk mencelakai korbannya maka diperlukan media tertentu untuk melakukannya.

Adapun, media sihir tersebut biasa disebut dengan buhul. Buhul sihir bisa berupa benang, rambut, tali dan lain-lain.

Lebih lanjut, buhul sendiri merupakan media para tukang sihir yang memiliki tujuan untuk melukai atau menyakiti korbannya sehingga mau tidak mau buhul tersebut harus ditemukan agar korbannya dapat sembuh dari sihir tersebut.

Baca Juga: Siap-Siap Mudik? Ikuti Tips Mudik dan Lebaran ala BRI

“Maka kalau bisa kita harus temukan, kita temukan kalau misalnya buhulnya ini buhul luar. Yang artinya buhul yang ditanam di luar area tubuh manusia,” ungkap Ustadz Muhammad Faizar, seperti yang dikutup MapayBandung.com melalui Ruqyah Palembang pada Jumat 29 April 2022.

Peruqyah syar'iyyah Ustadz Muhammad Faizar mengungkapkan, mengenai bagaimana cara agar dapat menemukan buhul sihir.

Ustadz Muhammad Faizar menyebutkan, bahwa salahsatu cara untuk menemukan buhul sihir adalah dengan cara meminta dan berdoa kepada Allah SWT, untuk dibukakan petunjuk mengenai penyakit apa yang sedang diderita.

Baca Juga: 11 Tanaman Paling Ditakuti Makhluk Halus dan Ampuh Menangkal Santet, Nomor 10 Paling Recommened

Baca Juga: Inilah Ciri-ciri Ular yang Dijadikan Media Santet, Perhatikan Dari Mulai Ukuran, Warna Hingga Waktu Kemunculan

Ini menurut Ustadz Muhammad Faizar adalah salahsatu menemukan buhul sesuai dengan yang Rasulullah SAW ajarkan, karena Rasul juga pernah terkena sihir, hal ini sesuai dengan Hadis yang bersumber dari Aisyah RA.

Bahkan Aisyah mengisahkan sihir tersebut membuat Nabi berhalusinasi mendatangi istri-istrinya, padahal tidak.

Lantas Rasulullah SAW bersabda sebagai berikut:

"Wahai Aisyah, apakah kamu tahu bahwa Allah telah mengabulkan ku ketika aku meminta? Dua orang mendatangiku. Salah seorang dari mereka duduk di dekat kepalaku, sedang yang lainnya di dekat kakiku." Orang yang duduk di dekat kepalaku berkata kepada yang lain, "Bagaimana keadaan orang ini?" Yang ditanya menjawab, "Dia tersihir." Yang satu bertanya lagi, "Siapakah yang menyihirnya?" Yang lain menjawab, "Labid bin al- A'sham. Seorang sekutu dari Bani Zuraiq. Dia sekutu orang Yahudi, dia orang munafik." Yang satunya bertanya lagi, "Di mana sihir itu ditempatkan?"

Baca Juga: Cara Mudah Mencegah Cantengan di Kaki dr. Saddam Ismail, Agar Kaki Tetap Indah

Yang lain menjawab, "pada sisir dan rontokan rambut. Yang satu bertanya, "di mana benda itu diletakkan?" Yang lain menjawab, "Di kulit mayang kurma, di bawah batu, di dalam sumur Dzarwan." Aisyah lantas melanjutkan ceritanya. "Lalu, beliau datang ke sumur itu dan berkata, 'inilah sumur yang diperlihatkan ke padaku. Air sumur ini seperti air rendaman pacar. Sedangkan ujung dahan pohon kurmanya bagaikan kepala-kepala setan.'" Aku bertanya, "Ya Rasulullah, apakah engkau tidak menyebarkan hal ini?" Beliau menjawab, "tidak." Allah telah menyembuhkanku dan aku tidak ingin menyebabkan keburukan untuk orang lain." (HR Bukhari).

Bahkan, menurut Ustadz Muhammad Faizar dalam kitab Fathul Bari Ibnu Hajar al-Asqalani menjelaskan bahwa Rasulullah SAW ketika terkena sihir itu selama 40 hari 40 malam barulah Allah memberitahu bahwasannya itu adalah sihir.

Baca Juga: Pemkot Izinkan Masyarakat Bandung Laksanakan Sholat Idulfitri, Simak Aturannya

Kemudian, selama 40 hari 40 malam tersebut Rasulullah SAW selalu bermunajat kepada Allah SWT, memperbanyak doa, kemudian menjadikan sabar sebagai banteng dan penolong pertamanya, serta ketawakalan Rasul disempurnakan secara baik.

Maka alangkah baiknya kita sebagai umat Rasulullah SAW saat tertimpa sihir jangan dulu merasa putus asa hingga hilang harapan, teruslah bermunajat, bertawakal dan memohon perlindungan Allah agar segera Allah sembuhkan dan hindarkan dari pengaruh sihir yang diderita.***

Editor: Asep Yusuf Anshori

Tags

Terkini

Terpopuler