Masjid Raya Al Jabbar: Memadukan Kekayaan Seni dan Kemajuan Teknologi untuk Kemakmuran Masjid

- 8 September 2023, 10:16 WIB
Dewan Eksekutif Tim Akselerasi Pembangunan Provinsi Jawa Barat, Ir H. Juwanda
Dewan Eksekutif Tim Akselerasi Pembangunan Provinsi Jawa Barat, Ir H. Juwanda /

MAPAY BANDUNG - Masjid Raya Al Jabbar adalah masjid ikonik yang diresmikan pada akhir tahun 2022 yang berada di Jalan Cimincrang Nomor 14, Cimenerang, Kecamatan Gedebage, Kota Bandung, Jawa Barat. Berdiri di atas kolam retensi, Masjid Raya Al Jabbar akan tampak seperti mengapung di atas danau saat air kolam mencapai batas permukaan. Masjid Raya Al Jabbar mulai didesain tahun 2015 oleh Ridwan Kamil sebagai Masjid Raya tingkat Pemerintah Daerah Provinsi. Bangunan utama dirancang dengan luas lantai 99 x 99 m2 sesuai angka Asmaul Husna. Ketiga sisi bangunan masjid dikelilingi sebuah danau besar yang, ibarat cermin, merefleksikan masjid menjadi berbentuk bulat utuh. Pada malam hari, kerlip tata cahaya menambah keindahan masjid. Selain keindahan, danau memiliki fungsi penting lain; sebagai retensi banjir sekaligus penyimpan air.

Luas dan tingginya lantai salat dihiasi 27 relung terbuat dari relief tembaga yang ditempa dengan halus oleh tangan-tangan terampil para perajin yang sangat tekun. Relief berupa motif batik ini mewakili tiap kota dan kabupaten yang sekaligus mengekspresikan kekayaan seni masyarakat Jawa Barat. Lantai di bawah mezanin diterangi lampu kuningan karya perajin Gentur, Cianjur, dengan warna keemasannya yang mampu memberi rasa mewah. Di bagian dinding sisi barat, terdapat mihrab yang terhubung hingga mahkota di pucuk langit-langit yang melambangkan bahwa hanya kepada Allah SWT kita meminta.

Selain bangunan masjid dan danau, di lahan seluas 26 Ha ini juga terdapat taman-taman tematik tentang kenabian yang menarik untuk dikunjungi oleh berbagai kalangan. Di sisi timur masjid, berdiri sebuah patung kaligrafi “Al Jabbar” berwarna emas karya seniman terkemuka. Patung ini berdiri di atas plaza bundar yang permukaannya dilapisi teraso buatan tangan dengan motif Wadasan berwarna biru dan kuning cerah yang memberikan kesan elegan. Kemudian, di sisi timur ini juga terdapat beberapa aksentuasi khas masjid Turki yaitu pelataran besar dikelilingi koridor dengan naungan dihiasi kaca patri warna-warni, serta paviliun wudu dengan keran air bertempat duduk yang berhiaskan mozaik cantik karya tangan perajin Jawa Barat.

Baca Juga: Kirab Pancasila 2023, Jalan Asia Afrika Bandung Bakal Ditutup Polisi, Ini Waktunya

Hakikat dari keberadaan masjid yaitu mencapai kemakmuran masjid, maka dibutuhkanlah strategi pengelolaan masjid yang tepat sasaran. Setidaknya ada 4 aspek yang harus diperhatikan, yakni pemetaan dakwah, pelayanan masyarakat, pemberdayaan masyarakat, dan pembinaan islam untuk masyarakat. Untuk mendukung tujuan kemakmuran masjid tersebut, maka dibuatkan sebuah grand design teknologi informasi untuk membantu pengelolaan masjid raya aljabar menjadi lebih cepat, tepat, transparan, efektif dan efisien bagi masyarakat dan pengelola masjid raya aljabar.

Grand design teknologi informasi masjid raya aljabbar dipetakan menjadi 7 kelompok urusan yang dapat dibantu oleh teknologi informasi. Dari aktifitas primer, terdapat 3 urusan utama yakni organisasi, pelatihan & pengembangan masjid (Idaroh), Kemakmuran dan peribadatan (imaroh) dan Ekonomi & Kemandirian. Sebagai aktifitas pendukung terdapat 4 urusan, yakni Pemeliharaan (Riayah), Human resource, Technology Development, dan Procurement. Setidaknya terdapat 114 potensi layanan yang dapat dikembangkan berdasarkan value chain masjid raya Aljabbar dan teknologi informasi membantu didalam operasionalisasinya.

Grand Design teknologi informasi masjid raya aljabbar menggambarkan bahwa teknologi informasi di aljabbar akan memiliki sebuah website utama yaitu https://aljabbar.jabarprov.go.id/ dimana pengelolaannya dilakukan di backoffice admin. Kemudian disediakan pula dashboard publik untuk masyarakat melihat statistik kondisi terkini di Aljabbar https://dashboard.jabarprov.go.id/id/dashboard-static/masjid-aljabbar. Tentunya aljabbar terhubung dengan aplikasi super apps jawa barat yakni sapawarga sebagai satu bentuk integrasi satu pintu layanan pemerintah provinsi Jawa Barat. Disiapkan 2 jenis single sign on yang ditujukan agar pengguna hanya cukup melakukan satu kali saja login/register agar dapat menggunakan berbagai layanan sektoral yang ada yakni citizen single sign on dan admin single sign on. Seluruh proses transaksional data dalam bentuk Online transaction processing (OLTP) terhubung dalam sistem penghubung layanan pemerintahan (SPLP) kedalam backoffice berbagai layanan berbagai urusan. Data yang mengalir dari backoffice kemudian di olah menjadi online transaction processing (OLAP) ke dalam bentuk big data yang dikelola di core data jabar. Output dari pengolahan core data jabar akan dikonsumsi menjadi big data analytic yang dapat dikonsumsi oleh pimpinan dalam bentuk dashboard executive Jabar.

Baca Juga: Persib Kedatangan 3 Pemain Baru, Bojan Hodak Ungkap Harapan: Dibawa ke Tim Utama

Layanan yang menjadi prioritas dan telah diimplementasi sampai saat ini adalah layanan yang berkaitan dengan layanan museum, kegiatan taklim, pengawasan pengunjung dan petugas, informasi dalam website & dashboard publik, dan kesehatan. Layanan perdana yang dirilis ke publik hasil adalah layanan permohonan majelis taklim bagi masyarakat yang ingin mengadakan acara di masjid aljabbar. Melalui aplikasi sapawarga, warga pemohon dapat mengajukan permohonan, kemudian di verifikasi oleh MUI setempat, lalu di atur jadwal nya oleh Biro Kesra Jawa Barat. Setiap hasil pengajuan yang diterima, akan ditampilkan pada website official aljabar. Sampai saat ini telah berlangsung 39 kegiatan telah dilakukan, dan akan ada 21 kegiatan yang akan datang. Total peserta taklim sebanyak 59.108 orang. Informasi ini dapat masyarakat akses juga secara realtime melalui dashboard publik Jawa Barat.

Halaman:

Editor: Asep Yusuf Anshori


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x