Dalam sebuah Naskah Carita Purwaka Caruban Nagari, diceritakan Kerajaan Galuh marah besar terhadap Cirebon karena berhenti mengirim upeti garam dan terasi.
Baca Juga: LINK LIVE STREAMING Arsenal vs Crystal Palace di Liga Inggris Malam Ini
Saat itu, garam dan terasi merupakan bagian penting dari bumbu masakan di tatar Pasundan.
Terasi biasanya digunakan sebagai bumbu olahan makanan pokok seperti nasi, dan lauk pauknya.
Hal ini sangat wajar, mengingat saat itu belum ditemukan penyedap rasa seperti micin.
Maka ketika Cirebon menghentikan pengiriman upeti berupa garam dan terasi kepada Kerajaan Galuh, hal ini tentu menimbulkan konflik baru.
Dalam kultur budaya kala itu, berhenti mengirim upeti menandakan sebuah pembangkangan.
Kerajaan Galuh menilai jika Cirebon memang sengaja melakukan terlawanan dan tidak taat terhadap perintah pusat.
Terasi jadi barang penting