Network
MAPAY BANDUNG - Telah terjadi tanah longsor di Kampung Cikananga, Desa Tonjong, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi pada Senin 12 Desember 2022 malam.
Peristiwa tanah longsor itu tepatnya terjadi di dekat PT Citimu, Kampung Pasir Suren.
Akibat tanah longsor di Pasir Suren, menyebabkan akses jalan dari dan menuju Palabuhanratu Sukabumi lumpuh total.
Baca Juga: Rezeki Mengalir dan Dosa Terhapus dengan Baca Dzikir Ini 3 Kali Sehari, Kata Syekh Ali Jaber
Dilansir MapayBandung.com dari PMJ News, Selasa 13 Desember, kendaraan baik roda dua maupun roda empat pun tidak bisa melewati jalan ini.
Peristiwa tanah longsor di Pasir Suren Sukabumi, terjadi akibat hujan deras dengan intensitas tinggi pada Senin 12 Desember malam.
Berdasarkan laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi, material longsor itu menimbun jalan sepanjang 20 meter dengan lebar 25 meter.
Baca Juga: Prancis vs Maroko Kapan? Simak Jadwal Link Live Streaming Semifinial Piala Dunia 2022
Material longsor itu berada di dekat PT Citimu, Kampung Pasir Suren, Kampung Cikananga, Desa Tonjong, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi.
Akibat dari longsor, membuat akses Jalan Raya Palabuhanratu-Sukabumi melalui Cibadak dan Cikembar tidak bisa dilalui kendaraan baik motor maupun mobil.
Sampai dengan Selasa pagi pukul 09.00 WIB, petugas gabungan masih melakukan evakuasi material longsoran.
Puluhan aparat keamanan dari Polres Sukabumi dan BPBD Kabupaten Sukabumi pun sudah diturunkan untuk menangani tanah longsor itu.
Baca Juga: Polisi Selidiki Kasus Warga NTT yang Temukan Potongan Jari Manusia di Sayur Lodeh
Sebagai informasi, terjadi tanah longsor di Pasir Suren Sukabumi terjadi akibat hujan deras, dengan intensitas tinggi pada Senin 12 Desember malam.
Para petugas gabungan berjibaku mengevakuasi meterial longsoran, yang menutupi seluruh ruas Jalan Nasional III penghubung utama Palabuhanratu-Sukabumi.
“Kejadiannya sekitar pukul 21.30 WIB. Material longsoran yang menutupi akses utama tersebut diperkirakan panjang 20 meter dengan lebar 25 meter. Maka tidak dapat dievakuasi secara manual,” kata Petugas Penanggulangan Bencana Kecamatan (P2BK), Nagrak Miky.***
