Ridwan Kamil Pastikan Penanganan Banjir Bandang Kabupaten Bogor Berjalan dengan Baik dan Optimal

- 29 Juni 2022, 12:30 WIB
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil bersama Atalia Praratya Ridwan Kamil meninjau lokasi banjir bandang di Desa Purasari.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil bersama Atalia Praratya Ridwan Kamil meninjau lokasi banjir bandang di Desa Purasari. /Pemprov Jabar

MAPAY BANDUNG - Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil, baru saja meninjau lokasi banjir bandang yang terjadi di Desa Desa Purasari, Kecamatan Leuwiliang, Kabupaten Bogor, Minggu (26/6) lalu.

Saat kunjungannya di lokasi banjir, Gubernur Jabar Ridwan Kamil pun memastikan, seluruh warga terdampak banjir bandang Kabupaten Bogor, akan mendapatkan penanganan yang baik dan optimal.

Pada kesempatan itu, Ridwan Kamil ditemani oleh Atalia Praratya meninjau lokasi banjir bandang Leuwiliang, Kabupaten Bogor.

Baca Juga: Pantas Saja Berperilaku Bengis, Ternyata Yakjuj Makjuj Suka Makan Hewan Ini Kata Ustaz Khalid Basalamah

"Pertama, kami menghaturkan rasa dukacita kepada warga, khususnya yang terdampak langsung. Mudah-mudahan dikuatkan, diberikan kesabaran, insyaAllah negara hadir. Itulah kenapa saya hadir untuk menguatkan dan mencari solusi dari takdir Allah yang kita sebut kebencanaan," tutur Ridwan Kamil, yang dikutip MapayBandung.com dari laman jabarprov.go.id, Rabu 29 Juni 2022.

Di kesempatan tinjauan tersebut, Ridwan Kamil mengapresiasi seluruh warga dan tim kebencanaan di lokasi banjir bandang karena telah gotong royong, agar proses penanganan tidak memakan waktu berlama-lama.

"Yang kedua saya ucapkan terima kasih, tentunya, kalau ada kebencanaan memang gotong royong kita ini sangat luar biasa sehingga proses tidak perlu berlama-lama untuk mengembalikan kepada normalitas," tuturnya.

Baca Juga: Masih Mau Makan Jeroan saat Idul Adha? Siap-siap Kena 2 Penyakit Ini Kata dr. Saddam Ismail

Sebagai informasi, banjir bandang telah terjadi di Desa Desa Purasari, Kecamatan Leuwiliang, Kabupaten Bogor, Minggu 26 Juni 2022 lalu.

Banjir bandang terjadi setelah hujan dengan intensitas tinggi, dalam durasi yang cukup lama mengguyur wilayah tersebut. Hal itu, menyebabkan sungai di sekitar lokasi meluap.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor melaporkan, sebanyak 602 Kepala Keluarga atau 2.407 jiwa terdampak bencana tersebut.

Dari jumlah itu, ada sekitar 5 Kepala Keluarga mengungsi ke tempat kerabat terdekat.

Baca Juga: Inilah Makanan Penyebab Asam Lambung Naik Kata dr. Zaidul Akbar, Segera Jauhi!

BPBD Kabupaten Bogor juga mencatat, kurang lebih 600 unit rumah terdampak, 1 unit rumah rusak sedang, 5 unit rumah rusak berat, dan akses jalan desa penghubung terputus.

Gubernur Jabar Ridwan Kamil menginstruksikan semua pihak terkait, untuk memastikan warga terdampak bencana tersebut mendapatkan penanganan yang baik dan optimal.

"Jadi arahan saya yang pertama, pastikan tempat mengungsi dari para mereka yang terdampak termonitor dengan baik, baik yang di rumah saudaranya maupun di tempat pengungsian. Saya titip hajat hidupnya harus ditanggung oleh negara. Jadi, tolong didata urusan sembako, urusan apapun aman," kata Ridwan Kamil.

Baca Juga: Cara Membuat Mental Burung Perkutut Semakin Kuat dan Perkasa, Lakukan 4 Tips Ini Biar Menang Kontes

Sambung Ridwan Kamil menyebutkan, Pemda Provinsi Jawa Barat juga memberikan bantuan sementara sebesar Rp500 juta, sebagai dana tanggap darurat banjir bandang Kabupaten Bogor.

"Selanjutnya, tentunya, ini permasalahan bersama oleh karena itu saya hadir membawa bantuan dari Pemda Provinsi Jawa Barat sementara di awal sebesar Rp500 juta. Dana itu fokus untuk tanggap darurat dulu bisa dicairkan secepatnya, jadi besok lusa harusnya bermanfaat untuk keperluan," katanya.

Terakhir, Ridwan Kamil berpesan kepada masyarakat setempat, untuk tidak mengganggu fungsi sungai. Hal ini dilakukan, agar kejadian serupa tidak terulang lagi di kemudian hari.

Baca Juga: Jangan Heran Rambut Bebas Uban, Balurkan Bahan Ini Setiap Hari ke Rambut Kata dr. Zaidul Akbar

"Banjir dan longsor ini harus menjadi pelajaran karena ada informasi, ada alih fungsi sungai yang harusnya natural dipakai untuk budidaya. Saya kira itu tidak boleh, karena itu menghalangi, yang akhirnya mengakibatkan airnya mencari jalur yang tidak semestinya, semua akan kita evaluasi, harus tegas agar bisa menjadi edukasi," pungkas Ridwan Kamil.***

Editor: Asep Yusuf Anshori


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x