Bandung Zona Kuning, Ini Daftar Lengkap Peta Risiko Covid-19, Tak Ada yang Zona Merah di Jawa Barat

- 9 September 2021, 15:30 WIB
Peta zona risiko covid-19 di Jabar perhari ini Kamis, 9 September 2021. Ada 4 daerah zona oranye dan 23 daerah zona kuning.
Peta zona risiko covid-19 di Jabar perhari ini Kamis, 9 September 2021. Ada 4 daerah zona oranye dan 23 daerah zona kuning. /covid19.go.id

MAPAY BANDUNG - Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Nasional kembali memperbarui sebaran virus corona di kabupaten/kota di Jawa Barat.

Berdasarkan data per 5 September 2021, di Jawa Barat kini tak ada daerah yang statusnya zona merah.

Di Jawa Barat kini mayoritas kabupaten/kota masuk daerah zona kuning. Sementara itu, dari 27 kabupaten/kota yang ada, hanya empat daerah yang berstatus zona oranye.

Empat daerah yang berstatus zona oranye di Jawa Barat ini antara lain Kabupaten Ciamis, Kabupaten Bekasi, Kabupatan Tasikmalaya, dan Kota Sukabumi.

Berikut daftar daerah zona kuning dan zona oranye di Jabar berdasarkan data di laman covid19.go.id:

Baca Juga: Gatot Prasetyo Ambil Alih Kursi Pelatih Kiper Gantikan Luiz Passos

Zona Oranye
Kabupaten Ciamis
Kabupaten Bekasi
Kabupaten Tasikmalaya
Kota Sukabumi

Zona Kuning
Kabupaten Cianjur
Kabupaten Bandung
Kabupaten Sukabumi
Kabupaten Garut
Kabupaten Bandung Barat
Kabupaten Cirebon
Kabupaten Bogor
Kabupaten Kuningan
Kabupaten Majalengka
Kabupaten Subang

Baca Juga: Buruh Tutup Jalan Utama Bandung-Tasik, Lalu Lintas Macet Hingga 5 KM

Kabupaten Purwkarta
Kabupaten Indramayu
Kabupaten Karawang
Kabupaten Pangandaran
Kabupaten Sumedang
Kota Cimahi
Kota Cirebon
Kota Banjar
Kota Depok
Kota Bogor
Kota Depok
Kota Bekasi
Kota Tasikmalaya.

Sebagaimana diketahui, hasil pembobotan skor dan zonasi risiko daerah diperbaharui secara mingguan berdasarkan sejumlah indikator. Di antaranya:

Baca Juga: HOAKS ! Info Lowongan Kerja di RS Pertamina Bina Medika

1) Penurunan jumlah kasus positif & probable pada minggu terakhir sebesar ≥50% dari puncak
2) Jumlah kasus aktif pada pekan terakhir kecil atau tidak ada
3) Penurunan jumlah meninggal kasus positif pada minggu terakhir sebesar ≥50% dari puncak
4) Penurunan jumlah meninggal kasus suspek pada minggu terakhir sebesar ≥50% dari puncak
5) Penurunan jumlah kasus positif yang dirawat di RS pada minggu terakhir sebesar ≥50% dari puncak
6) Penurunan jumlah kasus suspek yang dirawat di RS pada minggu terakhir sebesar ≥50% dari puncak
7) Persentase kumulatif kasus sembuh dari seluruh kasus positif
8) Insiden Kumulatif kasus positif per 100,000 penduduk
9) Kecepatan Laju Insidensi (perubahan insiden kumulatif) per 100,000 penduduk
10) Mortality rate (angka kematian) kasus positif per 100,000 penduduk
11) Jumlah pemeriksaan sampel diagnosis mengikuti standar WHO (1 orang diperiksa per 1,000 penduduk per minggu) pada level provinsi
12) Positivity rate rendah (target ≤5% sampel diagnosis positif dari seluruh kasus yang diperiksa) - merujuk pada angka provinsi
13) Rata-rata angka keterpakaian TT Isolasi (% BOR TT Isolasi) dalam 1 minggu terakhir pada RS Rujukan COVID-19 cukup untuk menampung pasien COVID-19 di wilayah tsb.
14) Rata-rata angka keterpakaian TT Intensif (% BOR TT Intensif) dalam 1 minggu terakhir pada RS Rujukan COVID-19 cukup untuk menampung pasien COVID-19 di wilayah tsb.***

Editor: Haidar Rais


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah