"Sehingga konektivitas lebih cepat, jalan ditempuh bisa setengahnya. Misalnya dari wilayah Lengkong ke Sagaranten, sekarang 99 kilometer. Dengan JTS dibangun cukup 23 kilometer," tambahnya.
Baca Juga: Resepsi Pernikahan di Kota Bandung Kembali Diizinkan, Ini Aturannya
Tak hanya itu, lanjut Uu pembangunan JTS juga akan mendongkrak potensi desa wisata.
"Jadi ini program luar biasa, dan juga di daerah tersebut sedang ada pembangunan desa wisata, rata-rata daerah punya potensi desa wisata," tambahnya.
Baca Juga: Daftar Tempat Wisata di Kota Bandung yang Boleh Buka di Masa PPKM Level 3
Sementara itu, Kepala Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang Provinsi Jabar Koswara mengatakan, feasibility study jalur ini sudah dilaksanakan pada 2014.
Kemudian, Amdal sudah terbit pada 2016. Lalu desain awal diluncurkan pada 2019, kemudian menuju Detail Engineering Design dan Dokumen Lingkungan.
Baca Juga: 5 Kelurahan di Kota Bandung dengan Kasus Positif Covid-19 Terbanyak, Cek di Sini
Baca Juga: Persib Bandung Boyong 21 Pemain, Castillion dan Supardi Siap Tempur vs Persita
"Kemudian pada 2021 kami bikin pradesain. Konsep pembangunannya adalah melebarkan jalan-jalan kabupaten dan jalan desa yang masuk dalam trase, ke dalam standarnya Jalan Provinsi, jadi jalur baru, membuat koridor baru," katanya.