Warga Garut Diingatkan Bahayanya Corona Varian Delta, Banyak Menyerang Anak-anak

- 26 Juni 2021, 08:00 WIB
Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (Kabid P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Garut, Asep Surachman./ Laman resmi Pemkab Garut
Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (Kabid P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Garut, Asep Surachman./ Laman resmi Pemkab Garut /

MAPAY BANDUNG - Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (Kabid P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Garut, Asep Surachman, mengingatkan warga untuk waspada terhadap varian baru Covid-19 yaitu varian Delta.

Pasalnya, berdasarkan informasi varian baru ini banyak menyerang anak-anak.

Hal itu disampaikan Asep setelah Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil menyampaikan bahwa varian Delta Covid-19 sudah ditemukan di Jawa Barat, tepatnya di daerah Kabupaten Karawang dan Kota Depok.

“Sekarang ada informasi lagi bahwa (Covid-19 varian Delta) dapat menyerang kepada anak-anak, mungkin kemarin-kemarin kita untuk kasus anak-anak jarang sekali ditemukan, kebanyakan orang dewasa karena mobilitasnya kan (banyak) ke luar rumah, tetapi varian baru ini telah ditemukan pada anak-anak yang cukup banyak, bahkan 50 persen itu terjadi pada anak balita ini yang dikhawatirkan,” ucap Asep dikutip MapayBandung.com dari laman Pemkab Garut, Sabtu 26 Juni 2021.

Baca Juga: Ingin Cek Penerima BPUM Kabupaten Bandung Rp1,2 Juta? Segera Kunjungi Link Berikut

Ia menyebutkan, sebelum ditemukan varian Delta ini, banyak varian-varian baru Covid-19 ditemukan di beberapa negara, dan varian baru ini hadir karena adanya mutasi genetik dari Covid itu sendiri.

“Varian baru virus Covid ini setiap waktu mengalami mutasi genetik, di awal kita kenal varian yang ada dari China ya dari Wuhan Tiongkok, kemudian dikenal dengan varian B117 itu berasal dari varian Inggris, nah itu sudah ditemukan di Indonesia, di Sumatra, di DKI, bahkan di Karawang ditemukan. Kemudian B1135 yaitu berasal dari varian Afrika Selatan ini ditemukan di Bali, nah sekarang yang lebih dahsyat lagi adalah varian B1.617.2 atau istilahnya bahasa kita adalah varian Delta,” ucapnya.

Menurut Asep, varian Delta ini 60 persen lebih cepat menular dibandingkan varian-varian sebelumnya, dan ia menilai kasus Covid-19 di India bisa menjadi alert atau perhatian masyarakat untuk waspada dan selalu menerapkan protokol kesehatan yang ada.

“Ini karakternya sangat-sangat cepat dibandingkan varian-varian yang sebelumnya, itu bisa kecepatannya 60 persen bisa lebih cepat dibandingkan dengan yang varian-varian sebelumnya. Kita lihat belajar dari India, India begitu cepat ratusan ribu per hari yang dinyatakan positif dan sekian ribu perhari bahkan menyentuh diangka 5 ribu perhari bisa menyebabkan meninggal, nah ini tentu akan menjadikan alert ya atau warning bahwa kita harus hati-hati pada varian baru,” ungkap Asep.

Halaman:

Editor: Rian Firmansyah

Sumber: garutkab.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x