MAPAY BANDUNG - Lebaran harusnya dapat menjadi moment untuk industri perhotelan dan restoran mendapatkan keuntungan yang berlipat.
Namun situasi Hari Raya Idul Fitri 1442 H atau Lebaran 2021 kali ini juga masih belum jauh berbeda dengan tahun lalu.
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Jawa Barat (Jabar) Herman Muchtar bahkan mengatakan, Lebaran kali ini menjadi yang terpahit bagi industri hotel dan restoran.
Baca Juga: Diduga Terseret Kasus Lelang Jabatan, KPK OTT Bupati Nganjuk
Pasalnya kebijakan pembatasan atau larangan pergerakan masyarakat telah diberlakukan.
Tak hanya hotel dan restoran, kata Herman, industri transportasi pun terkena imbas yang sama.
"Jadi, ya memang Lebaran ini Lebaran yang terpahit ya saya kira, yang dirasakan oleh pengusaha dibidang perhotelan, restoran, transportasi juga," katanya saat On Air di Radio PRFM News Channel Minggu 9 Mei 2021 malam.
Menurutnya, pembatasan mobilitas masyarakat pada akhirnya mengurungkan rencana mereka untuk dapat menggunakan jasa hotel yang ada diberbagai daerah di Indonesia termasuk di Jawa Barat.
Ini menjadi penyebab, industri perhotelan menjadi bagian yang okupansi atau tingkat keterisiiannya lebih sedikut dengan dua industri lainnya.