2012 Silam Kecelakaan Maut di Tanjakan Cae Sumedang Juga Pernah Terjadi, Tewaskan Belasan Orang

- 11 Maret 2021, 09:20 WIB
BUS Maju Jaya yang terjun ke dalam jurang sedalam 15 meter pada 1 Februari 2012.
BUS Maju Jaya yang terjun ke dalam jurang sedalam 15 meter pada 1 Februari 2012. /dok Pikiran Rakyat


MAPAY BANDUNG - Bus pariwisata rombongan SMP mengalami kecelakaan dan masuk jurang di Tanjakan Cae Kawung Luwuk, Kecamatan Wado, Sumedang, Rabu 10 Maret 2021 malam.

Hingga pagi ini jumlah korban meninggal dunia bertambah menjadi 26 orang, 39 selamat, dan satu masih dievakuasi.

Tanjakan Cae memang dikenal warga sekitar sebagai lokasi rawan kecelakaan. Setidaknya, pada 2012 silam juga pernah terjadi kecelakaan di lokasi yang sama dan menewaskan belasan jiwa.

Baca Juga: Kesaksian Korban Selamat Kecelakaan Bus Masuk Jurang di SumedangBaca Juga: Ini Reaksi Aprilia Manganang Saat Dinyatakan Sebagai Laki-laki

Kecelakaan terjadi pada Rabu 1 Februari 2012 pada pukul 17.00 WIB, bus Maju Jaya terjun ke jurang di Jalan Raya Malangbong-Wado, Tanjakan Cae, Wado Sumedang.

Sebanyak 12 orang tewas dalam kecelakaan itu dan sopir bus dijadikan tersangka.

Seperti telah diberitakan pikiran-rakyat.com pada Kamis 2 Februari 2012 dengan judul "Posisi Korban Meninggal Menumpuk", salah seorang saksi mata yakni warga sekitar, Hendra menceritakan kronologis kecelakaan Bus Maju Jaya yang masuk ke jurang sedalam 15 meter.

Hendra yang hanya berjarak 3 meter dari lokasi mengatakan, bus tersebut terlebih dahulu menabrak truk di depannya hingga truk terbalik. Kemudian, karena kehilangan kendali, dan mesin bus mati, bus nyelonong hingga akhirnya terjun ke dalam kali setinggi 15 meter dari jalan raya.

Baca Juga: Update Terbaru Bus Masuk Jurang di Wado Sumedang, 26 Orang Meninggal Dunia

Baca Juga: Warga Beberkan Kronologi Bus Rombongan SMP Kecelakaan di Sumedang: Sebelum Terperosok, Nabrak Tiang Listrik

"Suaranya sangat keras, dan saya melihat bus tersebut terjun," ucapnya.

Spontan ia dan beberapa warga langsung berusaha menyelamatkan penumpang dengan memecahkan kaca bus. Saat tengah mengevakuasi korban ia mendengar suara-suara meminta tolong dari para korban.

"Ketika mengeluarkan korban, saya mendengar ucapan meminta tolong dari mereka. Akhirnya, kami mengeluarkan lewat kaca," sambungnya.

Posisi korban saat itu semuanya menumpuk, para korban mengalami luka memar dan juga patah tulang. Dari enam korban yang saat itu ia temukan, empat adalah laki-laki dan dua perempuan dengan salah satunya sedang hamil lima bulan.

Baca Juga: Polda Jatim: Selama PPKM Skala Mikro Denda yang Diperoleh Totalnya Hampir Menyentuh Rp1 Miliar

Baca Juga: Pembukaan Teras Cihampelas Bakal Bertema, Pedagang di Teras Cihampelas Diajak Bimtek Dalam Waktu Dekat

 

"Mereka yang meninggal mayoritas duduk di bagian tengah hingga kemudi sopir. Mereka semuanya posisinya menumpuk," tuturnya.

Pada tahun 2021, kecelakaan itu terulang kembali. Bus pariwisata rombongan study tour dan peziarah berisi siswa SMP Al Muawanah, Cisalak Subang beserta orang tuanya mengalami rem blong lalu terperosok jatuh ke dalam jurang di Tanjakan Cae.

Dalam foto dan video yang beredar di media sosial, posisi bus terbalik menghadap ke atas dan berada di dasar jurang. Kejadian diperkirakan terjadi sekitar pukul 19.00 WIB kemarin malam.

Baca Juga: Setiap Rumah yang Tidak Layak Huni di Sumedang Bakal Kebagian Rp17,5 Juta

Kesaksikan diceritakan salah seorang korban selamat, Hafid Alfariz. Sebelum bus masuk jurang ia merasa sepertinya bus mengalami rem blong.

"Saya kaget, rembnya blong," ujar Hafid saat ditemui di Puskesmas Wado, Rabu malam seperti diberitakan ANTARA.***

Editor: Rizky Perdana


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah