MAPAY BANDUNG - Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga menyampaikan permintaan maaf terbuka kepada publik setelah adanya kasus anggota parlemen dari partai koalisinya yang kedapatan mengunjungi klub malam.
Perdana Menteri Jepang mengaku menyesalkan adanya anggota parlemen yang pergi ke klub malam padahal Jepang saat ini menerapkan pembatasan aktivitas masyarakat di tengah pandemi.
Pemerintah Jepang diketahui saat ini mewajibkan warganya untuk menghindari aktivitas di luar rumah jika tidak ada keperluan mendesak. Hal ini demi menekan risiko penyebaran virus corona.
Baca Juga: Hasil Analisa Ombudsman : Masalah Data Base Hambat Pelaksanaan Vaksinasi di Jawa Barat
Baca Juga: Menkes Budi Sadikin Sesumbar Vaksin Corona Minim Efek Samping
Namun, kebijakan ini malah dilanggar anggota parlemen Jepang. Sehingga, tingkat popularitas Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga terpuruk karena ketidakpuasan publik terhadap cara pemerintah menangani pandemi.
“Saya sangat menyesal hal ini terjadi ketika kami meminta orang tidak makan di luar setelah jam 8 malam dan untuk menghindari acara yang tidak penting, tidak mendesak," ungkap Suga seperti dilansir MAPAY BANDUNG dari ANTARA, Rabu 27 Januari 2021.
Baca Juga: Gunung Sinabung Erupsi, Tinggi Kolom Abu Capai Ketinggian 500 Meter
Baca Juga: PSBB Kota Bandung, Taman Boleh Buka Sampai Jam 6 Sore
Jepang pada Januari bulan ini menerapkan keadaan darurat virus corona di Kota Tokyo dan daerah lain untuk menekan peningkatan kasus penularan virus corona.
Tindakan tersebut mencakup permintaan agar restoran dan bar tutup pada jam 8 malam. Kendati demikian, saat ini Jepang tidak memberlakukan sanksi terhadap warga atas ketidakpatuhan pada kebijakan tersebut.***