Dicky juga menekankan bahwa harga yang ditetapkan dalam operasi pasar ini tetap sama dengan harga di gudang Bulog, yaitu Rp53.000 per sak. Ini bertujuan untuk memberikan kepastian harga kepada masyarakat.
Salah satu alasan utama di balik keputusan pemerintah untuk menggelar operasi pasar ini adalah adanya kenaikan signifikan dalam kebutuhan pokok masyarakat, yang dapat berpotensi menyebabkan inflasi yang tidak terkendali.
Dicky mengingatkan bahwa inflasi yang tinggi dapat mengganggu stabilitas ekonomi dengan mengganggu pasokan dan ketersediaan barang. Oleh karena itu Pemkot Cimahi merancang berbagai program dan kegiatan untuk mengendalikan inflasi.
Baca Juga: Harga Beras Semakin Mahal Bukan akibat Penyaluran Bansos, Faktor Cuaca dan Hal Ini Jadi Pemicunya
Selain itu Pemkot Cimahi juga bekerja sama dengan Bulog Cabang Bandung. Tujuannya adalah untuk memastikan ketersediaan beras yang cukup bagi masyarakat.
Erwin Budiana, Kepala Bulog Cabang Bandung, menegaskan bahwa stok beras di Gudang Bulog setempat mencukupi dan aman untuk jangka waktu yang cukup panjang, bahkan hingga Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriah.
Hal ini diharapkan dapat memberikan kepastian kepada masyarakat di Bandung Raya terkait ketersediaan beras.
Dengan langkah-langkah tersebut, Pemkot Cimahi berharap dapat mengendalikan kenaikan harga beras dan menjaga stabilitas ekonomi di wilayahnya.***