Unpad Pastikan Tak Ada Tekanan dalam Seruan Demokrasi: Tanggung Jawab Moral Akademisi untuk Negeri

- 4 Februari 2024, 08:30 WIB
Mahasiswa dari BEM Universitas Padjajaran (Unpad) membacakan pernyataan sikap di Kampus Unpad Jalan Dipatiukur, Bandung, Jawa Barat, Sabtu (3/2/2024). Civitas akademika Unpad yang terdiri dari guru besar, profesor, dosen, alumni dan mahasiswa menyerukan agar Presiden, pejabat publik, kandidat capres - cawapres, para elit politik dan masyarakat untuk turut bersama dalam penyelamatan negara hukum yang demokratis dan beretika.
Mahasiswa dari BEM Universitas Padjajaran (Unpad) membacakan pernyataan sikap di Kampus Unpad Jalan Dipatiukur, Bandung, Jawa Barat, Sabtu (3/2/2024). Civitas akademika Unpad yang terdiri dari guru besar, profesor, dosen, alumni dan mahasiswa menyerukan agar Presiden, pejabat publik, kandidat capres - cawapres, para elit politik dan masyarakat untuk turut bersama dalam penyelamatan negara hukum yang demokratis dan beretika. /ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/nz

DIPATIUKUR, MAPAYBANDUNG.COM - Universitas Padjadjaran (Unpad) memastikan, pihaknya tidak mengalami tekanan dalam seruan penyelamatan demokrasi di Indonesia, sebab hal tersebut merupakan tanggung jawab moral yang perlu dilakukan para akademisi.

Guru Besar Hukum Tata Negara Unpad, Prof. Susi Dwi Harijanti mengatakan, seruan-seruan yang disampaikan kemarin (3/2) adalah refleksi dan perwujudan Pola Ilmiah Pokok (PIP) Unpad yang sudah dimiliki selama puluhan tahun.

Baca Juga: KPU Sebut Pemantau Pemilu Asing Bakal Datangi Tiap TPS Saat Hari Pencoblosan 14 Februari

"Seruan moral ini sesuai dengan Pola Ilmiah Pokok Unpad, yaitu Bina Mulia Hukum dan Lingkungan Hidup. Kami beri judul sebagai upaya menyelamatkan negara hukum yang demokratis, etis, dan bermartabat," kata Susi Dwi Harijanti, dikutip MapayBandung.com dari ANTARA, Minggu 4 Februari 2024.

Susi yang diketahui sempat menjadi panelis debat Capres Pemilu 2024 itu mengatakan, hal yang meneguhkan hati para akademisi Unpad untuk bisa menyampaikan seruan itu adalah adanya dukungan dari para pimpinan, termasuk rektor.

Baca Juga: Jaleswari Pramodhawardani Resmi Mundur dari Deputi V Kantor Staf Kepresidenan

Seruan tersebut bersifat inklusif karena disokong oleh seluruh elemen akademisi dari Unpad, mulai dari pihak rektorat, senat akademik, guru besar, dosen, mahasiswa, hingga alumni. 

Susi menyebutkan, seruan itu akan terus disuarakan oleh para akademisi Unpad agar lembaga negara tetap terselenggara sesuai dengan koridornya.

"Para guru besar, yaitu para pimpinan ada di belakang kami, Prof. Ganjar sebagai ketua senat akademik, kemudian rektor ada di belakang kami," katanya.***

Halaman:

Editor: Haidar Rais


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x