4 Rumah Sakit Tua di Bandung, Nomor 1 Sudah Berusia 136 Tahun, Ada yang Tahu?

- 5 Juni 2023, 08:15 WIB
Rumah Sakit Dustira Kota Cimahi ditetapkan sebagai objek cagar budaya oleh Tim Ahli Cagar Budaya (TACB)./Laksmi Sri Sundari/Galamedia
Rumah Sakit Dustira Kota Cimahi ditetapkan sebagai objek cagar budaya oleh Tim Ahli Cagar Budaya (TACB)./Laksmi Sri Sundari/Galamedia /

MAPAY BANDUNG - Bandung sudah dirancang menjadi kota besar sejak zaman kolonial Belanda dulu. Maka tak heran, banyak bangunan bersejarah yang berjejer di kota kembang ini.

Banyak bangunan bersejarah yang dari dulu sudah dijadikan kantor pemerintahan ataupun rumah sakit.

Berbicara rumah sakit, ternyata ada rumah sakit di Bandung yang usianya sudah 136 tahun. Rumah sakit tersebut dibangun di zaman Belanda, dan jadi infrastruktur kesehatan penting di kala itu.

 

Ada yang tahu rumah sakit mana? Simak berikut penjelasan singkatnya.

Baca Juga: Uban Hilang, Rambut Kembali Menghitam, Cukup Minum Air Rebusan Bumbu Dapur Ini Kata dr Zaidul Akbar

Dikutip MapayBandung.com dari berbagai sumber, Senin 5 Juni 2023, rumah sakti paling tua di Bandung adalah Rumah Sakit Dustira.

Selain itu terdapat juga tiga rumah sakit lain yang tergolong tua di Bandung, berikut daftarnya.

1. RS Dustira

Rumah Sakit Dustira didirikan pada tahun 1887 pada masa penjajahan Belanda.

Artinya rumah sakit ini sudah berusia 136 tahun. Rumah sakit ini berlokasi di Dustira Nomor 1, Baros, Kecamatan Cimahi Tengah, Kota Cimahi.

Meskipun terletak di Cimahi, namun Rumah Sakit ini dulunya berada di wilayah administratif Kabupaten Bandung.

Nama Dustira diambil dari nama Mayor Dustira Prawiraamidjaya, seorang dokter militer yang bertugas di resimen 9 divisi Siliwangi berpangkat mayor.

Baca Juga: Dikira Merek Baterai, Kepanjangan Nama Jalan ABC Kota Bandung Ternyata Berasal dari Ini, Baru Tahu

Mayor Dustira merupakan seorang anak yang terlahir dari keluarga ningrat, ayahnya bernama Raden S Prawiraamidjaya.

Rumah sakit ini juga menjadi saksi bisu keberingasan perang zaman penjajahan. Baik korban perang antara tentara Belanda dan pejuang Indonesia.

Selain itu RS Dustira menyimpan cerita mistis yang sudah diketahui oleh banyak orang.

Kehadiran suster Noni Belanda yang selalu muncul untuk memeriksa pasien, namun ketika ditanyakan kepada pasien lainnya ternyata tidak mengenal suster tersebut.

2. RS Dr Hasan Sadikin Bandung

 

Siapa yang tak mengenal rumah sakit ini? RS rujukan untuk Provinsi Jawa Barat yang berlokasi di Jalan Pasteur No.38, Pasteur, Kecamatan Sukajadi, Kota Bandung.

RSHS dibangun pada tahun 1920 dan diresmikan pada 15 Oktober 1923 dengan nama Het Algemeene Bandoengsche Ziekenhuijs Juliana dengan kapasitas 300 tempat tidur.

Pada masa penjajahan Jepang, RS ini dijadikan rumah sakit militer. Namun ketika Indonesia telah merdeka, RS dikelola oleh pemerintah daerah yang dikenal oleh masyarakat dengan sebutan Rumah Sakit Rancabadak.

Baca Juga: Jadwal Acara NET TV Senin 5 Juni 2023, Daebak! Ada True Beauty di Jam Ini

Tahun 1954 Rumah Sakit Rancabadak ditetapkan menjadi rumah sakit provinsi dan berada dibawah pengawasan departemen kesehatan.

Pada tahun 1967 nama Rumah Sakit Rancabadak diubah menjadi rumah sakit umum pusat Dr Hasan Sadikin (RSHS) yang berfungsi sebagai unit pelaksana teknis Departemen Kesehatan Republik Indonesia.

3. RS Borromeus

Rumah Sakit Borromeus telah berdiri sejak tahun 1921. Rumah sakit ini terletak di Jalan Ir H Juanda No 100, Lebakgede, Kecamatan Coblong, Kota Bandung.

Pada awalnya rumah sakit ini dirintis oleh enam biarawati dan Tarekat Cinta Kasih Santo Carolos Borromeus.

Dengan adanya biarawati Sr Crispine CB, Sr Judith CB, Sr Gaudentia CB, Sr Ludopha CB, Sr Ambrosine CB, dan Sr Lioba CB hal ini membawa perubahan yang baik bagi Kota Bandung.

Pada masa itu keenam suster memilih rumah bekas poliklinik milik dokter Merz di Jalan Dago, yang sudah lama ditinggalkan.

Setelah dibenahi seperlunya, pada tanggal 18 September 1921, lahirlah sebuah rumah sakit dengan nama Santo Borromeus, yang bernaung dibawah yayasan dengan dr. de Groot sebagai ketuanya.

Baca Juga: Bobotoh Meradang! Persib Bandung Tiba-tiba Lepas Pemain Rp3,48 Miliar: Oh No...

4. RS Limijati

 

Rumah sakit ini berdiri sejak 12 Februari 1961.

Limijati diambil dari nama pemiliknya yaitu Bidan Hetty Limijati atau akrab disapa dengan suster Liem.

Dia mendirikan klinik bersalin dan berkembang menjadi Rumas Sakit Bersalin Limijati.

Pada tahun 2010, Limijati berubah statusnya dari Rumah Sakit Bersalin menjadi Rumah Sakit Ibu dan Anak Limijati.

Itulah empat rumah sakit tertua di Bandung. Ada yang baru tahu?.***

Ikuti berita MapayBandung.com lainnya di Google News.

Editor: Rian Firmansyah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x