Berita Monyet Turun Gunung Disebut Tanda Bencana Bikin Resah Masyarakat, Kepala Tahura Beri Pesan Mengejutkan

- 29 November 2022, 13:46 WIB
Ilustrasi: soal monyet turun gunung di kota Bandung, ini kata peneliti
Ilustrasi: soal monyet turun gunung di kota Bandung, ini kata peneliti /Mapay Bandung/Pixabay/Sarangib



MAPAY BANDUNG - Beredarnya berita monyet turun gunung sebagai tanda bencana, membuat masyarakat Kota Bandung dan sekitarnya merasa resah.

Bahkan tak sedikit masyarakat yang ketakutan usai melihat banyaknya video monyet turun gunung, dengan narasi tanda bencana yang bisa mengundang kekhawatiran.

Masyarakat gelisah, jika bencana serupa yang melanda Cianjur akan menimpa kawasan Kota Bandung dan sekitarnya, setelah banyaknya monyet turun gunung.

Lantas apa arti sebenarnya dibalik fenomena monyet turun gunung? simak penjelasannya berikut ini.

Baca Juga: Detik-Detik Gunung Api Terbesar di Dunia Meletus Usai 40 Tahun Tertidur, Langit Hawaii Berubah Mencekam!

Sebelumnya, beredar video monyet turun gunung di media sosial, tengah menyerbu permukiman warga di Antapani dan Kiaraconcong.

Banyak peneliti berusaha mengungkap motif dibalik kawanan monyet liar yang tetiba berkeliaran di kota Bandung.

Seperti yang dilakukan Kepala Taman Hutan Raya Ir. Juanda, Lianda Lubis.

Menurut Lubis, fenomena monyet turun gunung bisa dikatakan sebagai tanda bahaya, jika jumlahnya mencapai kawanan besar.

"Monyet kalau bermigrasi pasti dalam satu kawanan besar," ujarnya pada Tim MapayBandung.com, Selasa 29 November 2022.

Bahkan Lubis menekankan, jika monyet liar tak mungkin sembarang bermigrasi menuju permukiman penduduk.

Baca Juga: Syekh Ali Jaber Sebut Hutang Sebesar Apapun Lunas dengan Lakukan Amalan Ini Setiap Subuh

Sebab, monyet liar tidak terbiasa bertemu dengan manusia.

Selanjutnya, monyet yang bermigrasi karena merasakan tanda bahaya biasanya akan terlihat gelisah.

Sedangkan monyet-monyet yang berkeliaran di Antapani dan Kiaracondong, terlihat nampak santai.

Ia curiga, kawanan monyet tersebut merupakan hewan peliharaan yang sengaja dilepas pemiliknya.

"Saya rasa si onyet udh terbiasa jumpa manusia cuma geser tempat aja, atau di lepas orang seperti di lepas di maribaya. Sengaja di lepas ke tahura, cuma ini di lepas ke pemukiman biar dapat makan. Karena kalau ke hutan lagi susah cari makan. Gak bisa cari makan lagi," sambung Lubis.

Jadi jelas, fenomena monyet turun gunung tak bisa langsung dikaitkan dengan tanda bencana.

Itulah penjelasan mengenai fenomena monyet turun gunung yang tidak bisa langsung dikaitkan dengan tanda bencana.***

Editor: Haidar Rais


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Pemilu di Daerah

x