Waspada Sesar Lembang! Peneliti Ungkap Risiko Terburuk Jika Gempa 6,5 Guncang Bandung Raya, Ini Penjelasnnya

- 26 November 2022, 15:07 WIB
Ilustrasi: ini risiko Sesar Lembang jika bergerak sebabkan gempa bumi
Ilustrasi: ini risiko Sesar Lembang jika bergerak sebabkan gempa bumi /Mapay Bandung/Pixabay/Dezalb



MAPAY BANDUNG - Berikut ini penjelasan peneliti mengenai bahaya Sesar Lembang jika kembali aktif mengguncang.

Usai gempa Cianjur yang diduga disebabkan oleh Sesar Cimandiri, masyarakat mulai khawatir dengan status Sesar Lembang.

Sebab, Sesar Lembang dianggap bisa sebabkan kehancuran akibat gempa di kota Bandung dan sekitarnya.

Lalu, bagaimana dampaknya bagi kota Bandung jika Sesar Lembang sampai bergerak lagi? dan berapa besar kerugian yang dihasilkan? simak penjelasannya berikut ini.

Sebelumnya, seorang peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional Mudrik Rahmawan Daryono menjelaskan mengenai apa itu Sesar Lembang.

Menurut Mudrik, Sesar merupakan sebuah patahan aktif yang bergerak berbeda arah.

Baca Juga: Link Streaming Preman Pensiun 7 Malam ini Sabtu 26 November, Klik Gratis Disini

Sesar Lembang sendiri membentang sejauh 29 KM mulai dari Padalarang sampai Cilengkang, Kabupaten Bandung.

Bisa dibayangkan, betapa panjang patahan tersebut yang sewaktu-waktu bisa mengancam kota Bandung dan sekitarnya.

ANCAMAN SESAR LEMBANG

Serangkaian penelitian pun dilakukan untuk mencari tahu, seberapa besar guncangan yang dihasilkan jika Sesar Lembang bergerak.

Mudrik mengatakan, patahan aktif yang membentang hampir mencapai 30 KM ini bisa menyebabkan gempa bumi dengan skala yang besar.

Dilansir MapayBandung.com dari Antara, Sabtu 26 November 2022, Sesar Lembang diperkirakan bisa memicu gempa sebesar 6-7 Magnitude.

Baca Juga: Lirik Lagu Sampai Nanti Milik Nabila Maharani dan Makna Dibaliknya

Tentu, kerusakan yang terjadi akibat guncangan dengan kekuatan 6,5-7 Magnitude bukan main-main.

Bahkan diprediksi kerusakan yang dihasilkan bisa lebih besar ketimbang gempa yang terjadi di Yogyakarta pada 2006 silam.

Gempa akibat Sesar Lembang sendiri terakhir terjadi pad 560 tahun yang lalu.

"Jadi, secara hitungan tahap siklus gempa bumi atau ulang tahun gempa bumi itu, kita (Sesar Lembang) pada fase pelepasan energi. Itu fakta dari penelitian kami. Jadi, sudah 560 tahun belum pernah terjadi gempa bumi lagi," jelas Mudrik, dikutip dari PikiranRakyat.com.

Sementara siklus gempa bumi akibat Sesar Lembang terjadi dari 170-670 tahun.

Artinya, kita sedang berada di fase akhir pelepasan energi kata Mudrik.

Baca Juga: Terkuak Sosok Dajjal Kecil yang Muncul di Israel, Ternyata Manusia Bermata Satu! Begini Tampangnya

"Kalau kami hitung siklus gempa buminya, antara 170 sampai 670 tahun. Jadi, kita sudah berada pada fase-fase itu," jelasnya.

Jadi, ancaman yang timbul akibat Sesar Lembang bisa terjadi 100 tahun lagi, atau justru besok bahkan hari ini.

"Itu bisa terjadi 100 tahun yang akan datang, tapi bisa juga terjadi besok, enggak ada yang tahu," sambung Mudrik.

Namun yang jelas, Mudrik berharap agar masyarakat dan pemerintah agar kompak lakukan mitigasi bencana, untuk mengurangi dampak kerusakan jika sewaktu-waktu Sesar Lembang bergerak.***

Editor: Haidar Rais

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x