Dinsosnangkis Kota Bandung Klaim Akurasi Pendataan Warga Miskin Baru Capai 99 Persen

- 17 Maret 2021, 07:44 WIB
Kepala Dinsosnangkis Kota Bandung, Tono Rusdiantono saat menghadiri dalam acara Bandung Menjawab di Taman Dewi Sartika Balai Kota Bandung. Selasa 2 Maret 2021. Dalam kesempatan itu dia mengklaim akurasi pendataan warga miskin baru capai 99 persen
Kepala Dinsosnangkis Kota Bandung, Tono Rusdiantono saat menghadiri dalam acara Bandung Menjawab di Taman Dewi Sartika Balai Kota Bandung. Selasa 2 Maret 2021. Dalam kesempatan itu dia mengklaim akurasi pendataan warga miskin baru capai 99 persen /Setda Humas Kota Bandung


MAPAY BANDUNG - Selain masalah kesehatan, Pandemi Covid-19 juga menimbulkan masalah sosial, di mana banyak warga terdampak dan menjadi miskin karena pandemi covid-19.

Menurut Kepala Dinas Sosial dan Penanggulangan Kemiskinan (Dinsosnangkis) Kota Bandung, Tono Rusdiantono saat ini pendataan warga tidak mampu atau warga miski di Kota Bandung sudah semakin akurat. Bahkan dia menjamin akurasi warga penerima manfaat di Kota Bandung ini mencapai 99 persen.

Kata Tono, di awal pandemi covid-19 pemerintah banyak menyalurkan bantuan jaring pengaman sosial (JPS) sehingga diperlukan akurasi data agar bantuan tepat sasaran.

Baca Juga: Namanya Masuk Bursa Capres Pilpres 2024, Ridwan Kamil Tegaskan Ingin Fokus Tangani Covid-19 Dulu

“Kita bisa mendata keluarga tidak mampu penerima manfaat. Saat pandemi kita verifikasi dan validasi data miskin dan tidak mampu. Saya jamin 99 persen akurat,” ucap Tono di Taman Dewi Sartika Bandung, Selasa 16 Maret 2021.

Tono menyebutkan, pandemi Covid-19 membuat warga miskin bertambah mencapai 3.000 orang. Mereka masuk dalam kategori pendataan sesuai Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).

“Kalau kita bicara penambahan pada saat kedaruratan pandemi itu ada 136.600 orang khusus DTKS yang dapat bantuan. Sekarang penetapan 2021 jadi 139 ribu orang,” jelasnya.

Baca Juga: Berinteraksi dengan Petugas Kasir Buaya dan Pelayan Singa di Hidden Bar Kota Bandung

Jumlah tersebut, lanjut Tono, belum lagi termasuk non DTKS atau warga miskin baru. Mereka adalah yang kondisi ekonominya ikut terdampak pandemi Covid-19, sehingga tetap masuk dalam penerima bantuan.

Halaman:

Editor: Rifki Abdul Fahmi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah