Alhamdulillah! Pembangunan LRT Bandung Raya Hubungkan Utara-Selatan, Lewat Rancamanyar Enggak?

13 Januari 2024, 09:15 WIB
Rangkaian kereta LRT Jabodebek melintas menuju Stasiun Setiabudi, Jakarta, Senin (27/11/2023). ANTARA/Cahya Sari. (ANTARA FOTO/CAHYA SARI) /

BRAGA, MAPAYBANDUNG.COM - Dua jalur utara dan selatan yakni Leuwipanjang-Tegalluar dan Leuwipanjang-Dago, tengah disiapkan sebagai jalur pertama pembangunan kereta ringan (Light Rail Transit/LRT) Bandung Raya.

 

Hal ini menjadi kabar baik bagi wargi Bandung yang berdomisili di kawasan selatan dan bekerja di kawasan tengah hingga utara Bandung. Dengan adanya LRT Bandung Raya, masyarakat dapat menghemat waktu perjalanan dan terhindar dari macet.

Baca Juga: Mengenal Sungai Cikapundung: Sungai Terpanjang di Bandung yang Berasal dari 2 Nama Ini, Bisa Tebak?

Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) menjelaskan, bahwa biaya proyek LRT Bandung Raya bisa menelan anggaran mencapai Rp20 triliun.

"LRT mudah-mudahan ya. Kita mengatur waktu penandatanganan kesepakatan induk dengan Kemenkeu," kata Pelaksana harian (Plh) Sekda Jabar, Taufiq Budi Santoso, dikutip MapayBandung.com dari ANTARA, Sabtu 13 Januari 2024.

Baca Juga: Pasar Antik Cikapundung Bandung: Tempat Hunting Barang Antik, Ada Vintage Tahun 50an hingga 90an!

"Nanti lebih baik Pak Pj Gubernur (Bey Machmudin) yang menyampaikan. Prioritas Utara-Selatan, kemudian nanti Leuwipanjang-Tegalluar, kebutuhan Rp20 triliun untuk dua ruas itu," katanya.

Taufiq mengatakan, bahwa rencana pembangunan dua ruas LRT Bandung Raya masih berproses, yakni dalam tahap kelengkapan dokumen. Termasuk, penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dengan pemerintah pusat melalui Kementerian Keuangan (Kemenkeu) terkait modal pembangunan.

Baca Juga: Tahukah Kamu? Tanaman Langka Ini Jadi Inspirasi Nama Sungai Cikapundung Bandung, Begini Sejarahnya

Lebih lanjut, Taufiq memaparkan, nantinya moda transportasi LRT Bandung Raya ini bakal diproyeksikan terintegrasi dengan layanan Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) Whoosh.

Maka dari itu, Pemprov Jabar juga ikut mensiasati pembangunan LRT untuk dapat melibatkan banyak pihak, salah satunya adalah swasta, melalui skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU), dengan harapan dapat mengakselerasi pembangunan.

"Dana dibantu APBN melalui Kemenkeu. Ada beberapa dokumen yang harus disiapkan. LRT ingin kita campur (sumber pendanaan) dengan KPBU," ucap Taufiq.

LRT Bandung Raya akan menjadi feeder bagi kereta cepat Whoosh dan transportasi massal di Kota Bandung. Meski demikian, warga Bandung nampak harus lebih bersabar terkait hal ini, sebab LRT Bandung Raya baru akan mulai dibangun paling lambat di 2027 mendatang.***

Editor: Haidar Rais

Tags

Terkini

Terpopuler