330 Sekolah Kota Bandung Lakukan Uji Coba Pembelajaran Tatap Muka Hari Ini, Sekda: Prokes Harus Ketat

7 Juni 2021, 15:43 WIB
Sekda Kota Bandung Ema Sumarna /HUMAS Pemkot Bandung/Humas Bandung.

MAPAY BANDUNG - Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bandung yang juga Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Kota Bandung, Ema Sumarna melakukan peninjauan uji coba Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas, atau sekolah tatap muka hari ini Senin 7 Juni 2021.

Ema mengatakan, sekolah Santo Yusup yang disambanginya mampu memahami skema PTM terbatas.

Dalam keterangan persnya kepada awak media, Ema merasa tenang karena seluruh pihak sekolah yang terlibat telah paham dengan pola pembelajaran yang berorientasi pada sektor kesehatan tersebut.

Baca Juga: Ridwan Kamil Unggah Foto Bareng Megawati, Puan, dan Presiden Jokowi, Ada Apa Nih?

"Hal yang membuat tenang adalah ternyata PTK (Pendidik dan Tenaga Kependidikan) di sini sudah sangat fasih, dan cukup kuat disampaikan kepada anak didik,” ungkapnya.

Ia membeberkan, 330 sekolah di Kota Bandung dinilai layak untuk melakukan PTM terbatas akan melaksanakan uji coba pada rentang waktu antara 7-18 Juni 2021 mendatang.

330 sekolah di Kota Bandung tersebut terdiri dari tingkat TK, SD, SMP, hingga SMA baik negeri atau pun swasta.

Meskipun uji coba berjalan lancar, kata Ema, iya tetap meminta uji coba ini tetap berlangsung secara ketat.

Pihaknya bersama Dinas Pendidikan (Disdik), Dinas Kesehatan (Dinkes), dan Satgas Covid-19 kewilayahan akan melakukan monitoring dan evaluasi (monev) disetiap lokasi sekolah yang melaksanakan uji coba PTM terbatas.

Baca Juga: 95 Persen Orang Tua di Kota Bandung Setuju Dengan Pelaksanaan Sekolah Tatap Muka Terbatas

“Semuanya akan kita cek, berbagi dengan yang lain Dinas pendidikan sudah membagi para petugas melihat standar-standar yang sudah disepakati. Ini masih berproses. Kita masih akan melihat sampai uji coba berakhir,” terangnya.

Ema kembali menerangkan soal pentingnya hal yang berkaitan dangan protokol kesehatan.

Baik secara fisik yaitu fasilitas penunjang, maupun pola pembelajarannya.

Ia meminta sekolah untuk tetap melakukan koordinasi bersama tim monev, aparat kewilayahan dan puskesmas sehingga bila terjadi sesuatu dapat segera tertangani.

“Kita sudah sepakat di sekolah harus ada ruang penanganan. Intinya siapa pun juga penyelenggara PTMT harus terbuka. Kalau ada sesuatu ditangani bersama dengan puskesmas wilayah,” jelasnya.

Dalam kunjungannya ia juga mengapresiasi orang tua yang sangat memahami pengaturan uji coba PTM terbatas ini.

Mulai dari pola antar jemput, hingga membekali putra putrinya dengan bekal makanan ataupun masker dan hand sanitizer.

Baca Juga: Gelandang Skuad Garuda Egy Maulana Vikri: Kami Siap Berikan yang Terbaik untuk Indonesia

Baca Juga: Shin Tae-yong Optimis Timnas Indonesia Bisa Bermain Baik saat Lawan Vietnam Malam ini

Menurutnya, para orang tua juga menjadi unsur penting dalam penentu PTM terbatas.

Hingga saat ini, izin orang tua masih menjadi syarat wajib untuk mengikutsertakan anaknya dalam uji coba PTM terbatas.

“Ternyata ada orang tua yang tidak menginzinkan. Itu yang saya senang karena tidak ada paksaan," pungkasnya.***

Editor: Rifki Abdul Fahmi

Sumber: Humas Bandung

Tags

Terkini

Terpopuler